MEMBANGUN KOLABORASI DALAM MENGGERAKAN KOMUNITAS DISEKOLAH
Menjadi seorang guru
penggerak tentunya bukanlah hanya sebuah jargon semata namun juga harus
benar-benar dibuktikan dengan aksi nyata. Perannya sangat penting dalam upaya
menciptakan merdeka belajar dan mewujudkan profil pelajar pancasila. Sehingga
seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai dan dapat melaksanakan
perannya. Nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta
berpihak pada murid. Sedangkan dalam perannya seorang guru penggerak harus menjadi pemimpin pembelajaran,
menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan murid.
Dalam perwujudan nilai dan peran guru penggerak tersebut
tentunya tidaklah mudah, banyak hal yang harus dipersiapan dengan beberapa
tantangan yang harus dihadapi. Kekuatan diri terbesar sebagai modal awal yang
dimiliki adalah kemauan belajar dan mampu mengikuti perubahan di bidang pendidikan. Dalam upaya
mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila dengan nilai dan peran
guru penggerak, maka sangat penting melakukan kolaborasi. Kolaboratif merupakan
nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru pengerak dengan peranya mendorong
kolaborasi antar guru. Kolaboratif berarti
seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif
terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah
ataupun di luar sekolah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya, peran
Guru Penggerak harus bisa membuka ruang
diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam
dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada peran ini,
seorang Guru Penggerak harus mampu memetakan para pemangku kepentingan di
sekolah (serta luar sekolah), serta membangun dialog antar para pemangku
kepentingan tersebut.
Dalam setiap ruang dan kesempatan harus selalu
dijadikan untuk media berkolaborasi. Seperti halnya dalam sebuah kegiatan maka
setiap orang harus bisa mengambil bagian sebagaimana proporsi, kemampuan atau
kelebihannya masing-masing. Hal ini sangat penting dilakukan dengan memberikan
kesempatan kepada setiap orang untuk menujukan sisi positif yang dimiliki
sehingga terbangun sebuah hubungan yang baik dalam komunitas. Di sekolah dengan
ragam dan karakter guru, tentunya terkadang berpotensi memunculkan banyak
konflik seandainya saja tidak dapat mengelola dan mengarahkannya. Permasalahan
lainnya seperti guru tidak pernah mendapatkan kesempatan ataupun kepercayaan
dari kepala sekolah atau dengan kata lain kepala sekolah selalu menunjuk guru
yang sama untuk membantunya dalam melaksanakan setiap program sekolah sehingga
kreativitas guru kurang mendapatkan perhatian untuk dapat berkembang. Jika hal
ini dibiarkan, maka komunitas tidak akan pernah berkembang dengan baik, karena
tidak melibatkan seluruh komponen dan sumber daya yang ada.
Dalam pelaksanaan nilai kolaboratif dengan
peran mendorong kolaborasi antar guru ini dapat dilakukan
dengan melakukan komunikasi untuk menjalin hubungan baik dengan semua komponen
yang ada di sekolah, selalu melihat sisi baik dan kelebihan untuk membangun
nilai positif sangatlah penting dan melibatkan semua guru dalam berbagai
kegiatan untuk lebih mengutamakan kerja
tim juga harus ditingkatkan. Dalam melakukan kolaborasi diperlukan skema dalam
prosesnya yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. Dalam
perencanaan ini disusun tentang siapa, tujuan dan cara kolaborasi yang akan
dilakukan. Pada tahapan pelaksanaan kolaborasi dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dan terakhir melakukan refleksi terhadap
kegiatan kolaborasi yang telah dilaksanakan. Dengan kegiatan ini, maka
terbangun sebuah hubungan yang lebih bermakna dalam upaya bersama-sama untuk
kepentingan mencerdaskan peserta didik.